Setelah saya memposting tulisan yang pertama ke dalam blog ini, karena bingung, saya pun memutuskan untuk vakum beberapa saat, bagi saya memposting blog adalah hal yang agak sulit… Karena saya masih memakai jasa Warung Internet untuk browsing, dan karena menurut saya, banyak hal di hypertext transfer protocol yang lebih menarik untuk dijelajahi, daripada sekadar mengurusi blog tersayangku ini..(^_^;)
Namun, semua itu berubah setelah Bapak saya memutuskan untuk berlangganan high speed internet acces. Saya masih ingat, waktu itu hari Jum’at tanggal 22 Agustus 2008, pada siang hari, saya angkat telepon dari Bapak yang mengatakan,”Fis, nanti sekitar jam lima ada petugas dating buat pasang Spidi. Jangan kemana-mana ya”. Sontak saya pun menjawab,”Berarti nanti nggak berangkat les, pak?”. Karena kebetulan pada sore hari itu saya ada les di sebuah bimbel, tetapi ternyata Ayah tetap menyuruh saya berangkat dengan alasan les itu penting dan tidak boleh ditinggalkan. Maka, sore itu pun saya berangkat les dengan pikiran yang berkecamuk bahwa:’pulang les nanti bisa internetan, di rumah!’.
Namun, saat sedang asyik-asyiknya mendengarkan penjelasan tentang integral, tiba-tiba Motorola saya berbunyi, ada pesan masuk. Pesan tersebut lantas saya baca, ternyata dari Ayah yang mengatakan bahwa petugas yang ingin memasang internet meminta untuk meng-unistall Ubuntu yang ada di komputer saya, karena dikhawatirkan nanti bisa ‘nyrimpeti’. Saya pun bergegas pulang lebih awal untuk membereskan masalah yang bisa-bisa, mengaburkan impian saya untuk memiliki akses ke dunia luar dari kamar sendiri. Alhamdullilah, ternyata setelah berdiskusi dan sharing panjang lebar, ditambah sedikit penjelasan dari guru TIK, ternyata Ubuntu yang biasanya membuat gangguan adalah yang dipasang di perkantoran, jadi punya saya tidak masalah. Dan pemasangan pun berjalan lancar. Sejak saat itu, komputer bernama TWOH_DEVICE, dengan IP address sekian telah melesat bersama saya mengarungi samudra HTTP yang amat luas, indah, sekaligus manyimpan berjuta-juta bahaya mematikan yang selalu mengancam setiap saat…
Singkat kata, kemudian saking asyiknya berinternet, kuota yang seharusnya untuk satu bulan, hampir habis hanya dalam sepuluh hari saja. Puncaknya pada hari Jum’at malam, saat itu saya browsing dari pukul 19.00 hingga hampir pukul 00.00 tengah malam! Yang kemudian berakibat saya dimarahi habis-habisan oleh Ayah…Xp
Namun, semua itu berubah setelah Bapak saya memutuskan untuk berlangganan high speed internet acces. Saya masih ingat, waktu itu hari Jum’at tanggal 22 Agustus 2008, pada siang hari, saya angkat telepon dari Bapak yang mengatakan,”Fis, nanti sekitar jam lima ada petugas dating buat pasang Spidi. Jangan kemana-mana ya”. Sontak saya pun menjawab,”Berarti nanti nggak berangkat les, pak?”. Karena kebetulan pada sore hari itu saya ada les di sebuah bimbel, tetapi ternyata Ayah tetap menyuruh saya berangkat dengan alasan les itu penting dan tidak boleh ditinggalkan. Maka, sore itu pun saya berangkat les dengan pikiran yang berkecamuk bahwa:’pulang les nanti bisa internetan, di rumah!’.
Namun, saat sedang asyik-asyiknya mendengarkan penjelasan tentang integral, tiba-tiba Motorola saya berbunyi, ada pesan masuk. Pesan tersebut lantas saya baca, ternyata dari Ayah yang mengatakan bahwa petugas yang ingin memasang internet meminta untuk meng-unistall Ubuntu yang ada di komputer saya, karena dikhawatirkan nanti bisa ‘nyrimpeti’. Saya pun bergegas pulang lebih awal untuk membereskan masalah yang bisa-bisa, mengaburkan impian saya untuk memiliki akses ke dunia luar dari kamar sendiri. Alhamdullilah, ternyata setelah berdiskusi dan sharing panjang lebar, ditambah sedikit penjelasan dari guru TIK, ternyata Ubuntu yang biasanya membuat gangguan adalah yang dipasang di perkantoran, jadi punya saya tidak masalah. Dan pemasangan pun berjalan lancar. Sejak saat itu, komputer bernama TWOH_DEVICE, dengan IP address sekian telah melesat bersama saya mengarungi samudra HTTP yang amat luas, indah, sekaligus manyimpan berjuta-juta bahaya mematikan yang selalu mengancam setiap saat…
Singkat kata, kemudian saking asyiknya berinternet, kuota yang seharusnya untuk satu bulan, hampir habis hanya dalam sepuluh hari saja. Puncaknya pada hari Jum’at malam, saat itu saya browsing dari pukul 19.00 hingga hampir pukul 00.00 tengah malam! Yang kemudian berakibat saya dimarahi habis-habisan oleh Ayah…Xp
0 komentar:
Posting Komentar